Rabu, 31 Juli 2013
In:
CERPEN
Dan Akhirnya
Indah rasanya menikmati kota bandung yang asri dan sejuk di sore hari, angina sore membuat daun-daun kecil berguguran di tepi danau. Hari-hari terasa menyenangkan dengan sebuah kuas yang terukir namaku “ TASYA” . boleh dikatakan aku gemar melukis di tempat yang indah, apalagi di temani sahabatku namanya “SHILA”.
Tapi kemana shila sudah jam segini masih belum datang saja, lukisanku
saja sudah hampir beres.
Karena shila belum datang juga aku putuskan untuk pulang kerumah.
Paginya aku berangkat kesekolah,
Teriknya matahari dan angin sepoi-sepoi yang dirasakan di bawah pohon yang
rindang, shila pun lewat didepanku aku memanggilnya.
“shila..shila.. dari mana saja
kamu? Dari tadi aku mencari kamu.
“aku main basket di lapangan,
maaf, udah buat kamu khawatir. Sudah dulu yah bye. (shila pergi menuju
kelasnya)
“huh dasar cewek gadungan, aku di cuekin lagi
! kesal Tasya.
Bel masuk pun berbunyi Dengan
kesal tasya pergi menuju kelas tercintanya, setelah pelajaran terakhir selesai
tasya bergegas menuju kelas shila. Sesampainya di depan kelas shila,
“loh shila kok gx ada sih pasti
dia ninggalin aku. Tasya pun pulang sendiri.
***
Shila segera membersihkan badannya karena
takut ibunya marah. Ibunya pun heran melihat tingkah laku shila. Ketika ia
duduk di pinggir jendela kamarnya sambil mengamati indahnya malam. Tiba-tiba ia
merasakan sakit pada badannya, perutnya nyeri dan nafasnya terasa sesak. shila
bingung dengan apa yang dia rasakan dan tiba-tiba ia terjatuh, shila mencoba
mengendalikan diri untuk bangkit ke tempat tidur dan beristirahat.
***
Paginya di sekolah Tasya sedang
duduk di bawah pohon dibelakang sekolah
sambil melukis.
“Hai Tasya,asyik bener melukisnya, lihat dong. pasti sedang menggambar aku yah ? Tanya
Shila.
“ hmmm, ngapain juga aku gambar
kamu, seperti gx ada objek lain saja yang lebih bagus,, hahaha.
Mereka begitu asyik bercanda tanpa
menghiraukan tamn lain yang ada di sekeliling mereka.
“Sya, aku ,mau cerita... tapi… (serius shila)
“ cerita saja,, memangnya ada
apa? (menatap shila yang sedang
kebingungan)
Tiba-tiba Shila pingsan. Semua
yang ingin shila ceritakan tidak dapat terucap. Kepanikan Tasya sungguh luar
biasa. Tasya membawa shila ke ruang Uks, di ruang uks shila berbaring tak berdaya. Tasya berlari di
koridor sekolahnya mencari telepon di sekolahnya. Untuk mengabari orang tua
shila, dan tasyapun membawa shila ke
rumah sakit.
Setelah di periksa dokter shila pun sadar.
“ aku ada dimana? Ada apa
denganku? (Tanya shila)
“ kamu ada di rumah sakit shil,
tadi waktu di taman belakang sekolah kamu pingsan, kamu gx apa-apa kan? (Tasy
akhawatir melihat sahabatnya itu)
“ Aku sakit apa? Mana ayah dan ibuku?
“ dokter belum memberi tahu kamu
sakit apa, Ayah dan ibu kamu masih ada di jalan shil, sabarlah sebentar. Cepat
sembuh ya, biar sore ini kita bisa belajar bareng, kan kamu udah janji
kemarin.”
“ mungkin,, penyakitku ini serius??”” jangan
berpikir begitu, kamu pasti sembuh,, semangatt, aku pasti ada di sampingmu..”
“sudah,, sekolah sana, biar kamu
pintar dan bisa balap rangkingku,, hahaha.
“ ikh kamu, calon ilmuan gini
diejekin, aku bisa dong,hehehe.
“iya pasti, suatu saat nanti kita
akan merayakan keberhasilan kita.
“ aku kesekolah dulu ya, orang
tuamu sebentar lagi juga dating. Bye!!
“bye, hati-hati yah sya, thanks!!
***
di koridor sekolah tampak sepi, hanya ada gadis yang sedang duduk dengan
wajah yang tampak murung, tasya menghampirinya.
“ hai, mengapa kamu sendirian, gx
masuk kelas ?? (Tanya Tasya keheranan)
“Aku mau sendiri disini.
“ jangan seperti anak kecil ayo
masuk, dan apa yang membuatmu sedih.
“tadi, ketika lomba main piano,
aku salah memainkan nada, semua orang menertawakannku. Padahal aku belum jago
memainkannya
“ kamu hebat kok, bisa memainkan piano, dan aku hanya bisa
menggambarnya saja, tetap berlatih!! Aku kekelas dulu bye (berlari menuju kelas
melukisnya).
“ thanks…. Siapa namamu ?
“Tasya, teriaknya dari kejauhan.
Tasya masih terengah-engah ia segera memasuki
kelasnya yang sudah mulai belajar. Tasya langsung menghapus keringat yang
membasahi wajahnya, ketika menghapus keriingatnya tasya teringat pada
sahabatnya yang sedang terbaring lemah.
Tiba-tiba bu naila masuk kekelas tasya, karena
melihat tasya melamun bu naila menghampirinya.
“ Tasya, kamu kenapa melamun, ada
masalah??
“ oh, gx bu saya gx apa-apa.
“ jangan bohong ibu tau kamu ada
masalah kan coba ceritakan pada ibu.
“ i…iyah bu saya punya masalah. Sahbat saya shila, dia
masuk rumah sakit, mungkin penyakitnya parah.
“ shila, masuk rumah sakit,
bagaimana kalau nanti sepulang sekoalah kita menjenguk shila ke rumah sakit.
“benar bu ibu mau menjenguk shila
ke rumah sakit.
“iya….bolehkan.
“tentu, boleh bu.(teriak tasya
kegirangan)
Ibu Naila adalah guru yang paling banyak disenangi murid, dia mengerti
perasaan murid-muridnya, walaupun bu anaila belum menikah, tapi dia
mempunyai jiwa keibuan.
Bel pulangpun berbunyi semua murid berlarian,
sekolahpun menjadi sepi, bu naila mengajakku menjenguk shila , kamipun berjalan
dikoridor sekolah, tasya melihat ketaman, di tama nada seorang gadis yang
sedang duduk dibawah pohon, tasya dan bu naila menghampiri gadis itu ternyata
dia gadis piano itu.
“hei kamu belum pulang? Tanya
tasya
“belum sya.
“sedang apa kamu disini ngel??
Tanya bu naila
“ ibu kenal dia..?
“ iya tasya kan ibu juga mengajar di kelas music, jadi
ibu kenal angel.
“ oh, nama kamu angel.
“ iya nama aku angel. Oh iya ibu
mau kemana sama tasya??
“ ibu mau menjenguk sahabatnya
tasya, yang sedang dirawat dirumah sakit, kamu mau ikut angel??
“ iya bu saya mau ikut, udara
disini panas, bisa-bisa saya terbakar sama sinar matahari.
“hahaha..” tasya tertawa.
***
Tasya meletakkan buah-buahan yang
dibelinya di meja dekat shila. Kapten tim basket ikut menjenguk tasya.
“ bagaimana keadaanmu ??? Tanya
angel
“ lumayan agak mendingan. Shila
mengangkat kepalanya, dan dia pun terkejut melihat angel. bagaimana kamu bisa disini ngel ?
“syukurlah kamu sudah mendingan. Tadi aku
diajak tasya dan bu naila ternyata yang sedang dirawat itu sahabatku .
“memangnya kamu sakit apa shil ?
tanya tasya
“aku sakit……. Kanker sya??
“hah sakit kanker ?? rafa tercengang
“iya umurku sudah gx lama lagi,
aku ingin kalian bertiga tetap bersama ya.
“jangan ngomong seperti itu
shila, kamu cewek yang kuat, kamu pasti bisa mangatasi penyakit kamu ini.
Sambung bu naila
“iya shil kamu pasti bisa. Kata
rafa
Shila terharu mendengar perkataan sahabatnya
itu , dian memejamkan matanya dan meneteskan airmata. Semua merasa iba padanya
terutama rafa, ia tak mau kehilangan sahabatnya itu. Di ruangan shila hening
sejenak. Bu naila memulai pembicaraan.
“ shila, sekarang sudah sore ibu
pamit pulang dulu, cepat sembuh ya. Mari anak-anak kita pulang biarkan shila
istirahat dulu.
“ iya bu, shil kita pamit pulang
dulu ya, cepat sembuh best friend. Sambung angel
***
Paginya tasya mendapat kabar dari orang tua
shila, bahwa shila meninggal dunia. Tasya langsung terduduk dan melepaskan
gagang telephon rumahnya.
“gx mungkin gx mungkin,, tasya
menangis sejadi-jadinya. Ibu tasya menghampiri tasya yang sedang menangis.
“ ada apa tasya, kamu kenapa??
“gx mungkin bu, gx mungkin. Ibu
tasya mengambil gagang telepon yag jatu dan menjawab telephon yang masuk.
“ hallo, ini siapa??
“hallo saya ibunya shila, shila
meninggal dunia bu.
“innalilahi wainnailaihi rajiun,,
saya turut berduka cita ya bu.
“iya terima kasih bu.
Ibu tasya menutup teleponnya.
Tasya tidak pergi kesekolah, dia melayat kerumah shila, disekolah angel dan rafa
mendapat kabar dari bu naila bahwa shila meninggal. Mereka berdua langsung
pergi menuju ke rumah shila. Sesampainya di rumah shila mereka bertemu tasya. Mereka menangis melihat
sahabatnya yang tengah berbaring ditutupi kain. Mereka pergi ke pemakaman shila.
Dan akhirnya shila pergi meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar