Kamis, 01 Agustus 2013
In:
SEJARAH
Proses masuknya Islam ke Indonesia
Islam lahir di Mekah tahun 611 Masehi dengan ditandai dengan turunnya
ayat Al-Quran yang pertama. Mula-mula ajaran ini berkembang di Mekah dan
Madinah, kemudian berkembang di seluruh Timur Tengah, Eropa Selatan dan
ke wilayah timur hingga ke Indonesia.
Mulanya Islam dibawa oleh para pedagang Gujarat, kemudian diikuti oleh
orang-orang Arab dan Persia. Para pedagang ini pada umumnya memeluk
Islam. Sambil berdagang mereka menyebarkan ajaran Islam di tempat-tempat
mereka berlabuh.
Ada beberapa pendapat mengenai masuknya Islam ke Indonesia. Pendapat
tersebut mereka kemukakan berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan.
Pendapat yang menyatakan pengaruh Islam mulai masuk ke Indonesia adalah
antara abad ke-7 dan ke-8. Pendapat ini mendasarkan bukti pada abad
tersebut telah terdapat perkampungan orang Islam di sekitar Selat
Malaka.
Pendapat lain menyatakan pengaruh Islam mulai masuk ke Indonesia abad
ke-11. Pendapat ini berdasarkan bukti pada sebuah batu nisan Fatimah
binti Maimun yang dikenal dengan Batu Leran di daerah Tuban Jawa Timur pada tahun 1082 Masehi.
Ada juga yang berpendapat pengaruh Islam mulai masuk ke Indonesia pada
abad ke-13. Pendapat ini berdasarkan bukti-bukti sebagai berikut:
- Batu nisan Sultan Malik As-Saleh pada tahun 1297 Masehi. Sultan Malik As-Saleh adalah raja Samudra Pasai pertama yang masuk Islam. Kerajaan ini adalah kerjaan Islam pertama di Indonesia.
- Catatan perjalanan Marco Polo yang pernah singgah di Kerajaan Perlak (1292). Dalam catatannya menceritakan penduduk kota Perlak telah menganut Islam, sedangkan di luar kota belum, melainkan masih animisme dan dinamisme.
- Catatan Ibnu Battuta (12345 - 1346) yang menyatakan bahwa Samudra Pasai menganut paham Syafi'i. Hal ini membuktikan bahwa Islam sudah berkembang di kerajaan tersebut.
- Catatan Ma-Huan musafir Cina ini memberitakan pada awal abad ke-15 Masehi sebagian besar masyarakat di pantai utara Jawa Timur telah memeluk agama Islam.
- Suma Oriental dari Tome Pires musafir Portugis memberitakn tentang penyebaran Islam antara tahun 1512 sampai tahun 1515 Masehi, yang meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa hingga kepulauan Maluku.
Faktor-faktor yang mendukung penyebaran Islam cepat berkembang di Indonesia adalah seperti berikut:
- Ajarannya sederhana, mudah dimengerti dan diterima.
- Syaratnya mudah, hanya dengan mengucapkan kalimat syahadat, yang berisi pengakuan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan Muhammad utusan Tuhan.
- Islam tidak mengenal kasta, sehingga lebih mudah menarik bagi rakyat biasa yang jumlahnya justru lebih besar.
- Upacara-upacara keagamaan sangat sederhana.
- Islam disebarkan dengan cara damai lewat kesenian dan akulturasi dengn kebudayaan setempat.
- Jatuhnya Majapahit dan Sriwijaya menyebabkan kerajaan-kerajaan Islam berkembang pesat.
Saluran-saluran penyebaran Islam di Indonesia yang digunakan pada abad ke-13 sampai abad ke-16 adalah sebagai berikut:
- Perdagangan, yaitu penyebaran ajaran Islam kepada pedagang lain.
- Perkawinan, seorang penganut Islam menikah dengan yang belum manganut agama ini, sehingga pasangannya ikut masuk Islam.
- Kesenian, yaitu penyebaran Islam dengan menggunakan media seni wayang, musik rebana, syair dan sebagainya.
- Akulturasi dan asimilasi kebudayaan, hal ini dilakukan dengan menggunakan unsur-unsur kebudayaan lama untuk usaha penyebaran Islam. Misalnya menggunakan doa-doa dalam upacara adat seperti kelahiran, selapanan, perkawinan, seni wayang kulit untuk dakwah dan lain sebagainya.
- Pondok pesantren adalah perguruan khusus ajaran agam Islam. Penyebaran lewat pondok pesantren berarti penyebaran melalui perguruan Islam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar