Kamis, 27 Maret 2014
In:
CERPEN
Luka yang dalam
Burung-burung berkicauan dipagi hari
Mengeluarkan suaranya yang amat sangat merdu
Yang menenangkan jiwa ini
Air-air yang mengalir
Membuat suasana yang amat damai
Matahari yang mulai memperlihatkan cahayanya
Menghangatkan Hati dan tubuh ini
Angin yang bertiup sepoi-sepoi
Membangkitkan ku dari mimpi
Ketika ku terbangun
Aku melihat kesekeliling yang tampak basah dengan guyuran air hujan
Pelangi yang baru saja muncul
Semakin memperindah dunia ini
Ketika aku berjalan dibawah guyuran air hujan
Disanalah ku terjatuh, merasakan sakit yang amat dalam
Ada apa ini? mengapa aku begini?
seribu tanya di benak ku dan mencoba untuk berdiri
Kulihat seseorang yang tak berdaya tergeletak dijalanan
Banyak orang yang mulai mengerumuninya
Ku mencoba mengingat sesuatu
Setelah kulihat gelang itu
Gelang yang sudah tak asing bagiku
Apakah itu sahabatku
Aku mencoba mendekatinya
Namun tak bisa aku takut dengan darah
Aku lemah ketika melihat darah dari dahinya
Ku coba memejamkan mata ini
dan mencoba untuk bangkit
Namun usahaku sia-sia
Disaat aku mulai pesimis
Untuk mencoba menghampirinya yang masih tergeletak dijalanan
Sebuah suara membisikkan telinga ini
Yang membangkitkan ku
Aku tak memperdulikan siapa dia
Aku berlari menuju sahabatku
Tanpa ada rasa takut sedikitpun
Namun sia-sia dia telah pergi untuk selamanya
Ku mencoba berteriak
Namun adakah yang mendengarkanku
Suara mobil ambulan yang baru saja tiba membawa sosok yang amat kusayangi
mengapa mereka datang terlambat
Ku duduk dijalanan dengan lemah tak berdaya kuberteriak dalam kesunyian
semua orang tlah pergi hanya aku, air mata, dan hujan yang masih mengguyur
Mengeluarkan suaranya yang amat sangat merdu
Yang menenangkan jiwa ini
Air-air yang mengalir
Membuat suasana yang amat damai
Matahari yang mulai memperlihatkan cahayanya
Menghangatkan Hati dan tubuh ini
Angin yang bertiup sepoi-sepoi
Membangkitkan ku dari mimpi
Ketika ku terbangun
Aku melihat kesekeliling yang tampak basah dengan guyuran air hujan
Pelangi yang baru saja muncul
Semakin memperindah dunia ini
Ketika aku berjalan dibawah guyuran air hujan
Disanalah ku terjatuh, merasakan sakit yang amat dalam
Ada apa ini? mengapa aku begini?
seribu tanya di benak ku dan mencoba untuk berdiri
Kulihat seseorang yang tak berdaya tergeletak dijalanan
Banyak orang yang mulai mengerumuninya
Ku mencoba mengingat sesuatu
Setelah kulihat gelang itu
Gelang yang sudah tak asing bagiku
Apakah itu sahabatku
Aku mencoba mendekatinya
Namun tak bisa aku takut dengan darah
Aku lemah ketika melihat darah dari dahinya
Ku coba memejamkan mata ini
dan mencoba untuk bangkit
Namun usahaku sia-sia
Disaat aku mulai pesimis
Untuk mencoba menghampirinya yang masih tergeletak dijalanan
Sebuah suara membisikkan telinga ini
Yang membangkitkan ku
Aku tak memperdulikan siapa dia
Aku berlari menuju sahabatku
Tanpa ada rasa takut sedikitpun
Namun sia-sia dia telah pergi untuk selamanya
Ku mencoba berteriak
Namun adakah yang mendengarkanku
Suara mobil ambulan yang baru saja tiba membawa sosok yang amat kusayangi
mengapa mereka datang terlambat
Ku duduk dijalanan dengan lemah tak berdaya kuberteriak dalam kesunyian
semua orang tlah pergi hanya aku, air mata, dan hujan yang masih mengguyur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar